Powered By Blogger
/

Selamat datang di blog ini, di mana setiap kata memiliki cerita. Setiap tulisan adalah sebuah perjalanan, mengungkapkan kisah-kisah yang terkadang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari. Di sini, kami berbagi refleksi, inspirasi, dan pemikiran yang mengajak pembaca untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Setiap kata yang tertulis memiliki makna, dan setiap cerita yang diceritakan memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan menggugah hati.

Sabtu, 08 Maret 2025

Setengah Hati yang Tak Pergi

 **Setengah Hati yang Tak Pergi**




Pada gelap ke berapa,  

kamu merindukan aku sebagai setengah hati  

yang tidak ingin pergi?  

Seperti bayang yang berdiam,  

tergantung di antara senja dan malam,  

tak pernah sepenuhnya hilang,  

tetap mengisi ruang yang kosong,  

meski seharusnya aku telah pergi jauh.


Apakah itu gelap pertama,  

ketika kita masih saling mengenal hanya lewat mata,  

belum sempat menyentuh jiwa satu sama lain?  

Ataukah gelap kedua,  

di mana kata-kata yang tak terucap  

berpadu dengan sunyi yang tak terkatakan?


Aku bertanya pada setiap malam yang memelukmu,  

pada hembusan angin yang membawa rindu tanpa suara,  

pada detik yang berlarian,  

apakah kamu merindukan aku  

sebagai setengah hati yang masih bertahan,  

meski ada bagian yang ingin pergi,  

tapi tak tahu ke mana?


Ada saatnya aku ingin menjadi seutuhnya,  

utuh dalam keberadaan,  

bukan setengah hati yang terus terombang-ambing  

di antara dua dunia yang tidak sepenuhnya bisa ku miliki.  

Namun, kenapa tetap ada di sini,  

menunggu pada setiap sudut ruang yang sempit?  

Mungkin karena aku masih mengenal bau tanah  

tempat pertama kita bertumbuh,  

tempat kita mulai belajar untuk mencintai  

tanpa pernah tahu kapan kita harus melepaskan.


Pada gelap ke berapa,  

kamu merindukan aku—  

setengah hati yang tak bisa pergi,  

seperti cerita yang tidak ingin ditutup,  

meskipun halaman-halamannya mulai menguning,  

dan waktu yang terus melaju  

tak memberi kesempatan untuk kembali.


Namun aku tahu,  

meski aku hanya setengah hati yang tertinggal,  

meski kamu dan aku tak lagi utuh,  

ada bagian dari kita yang tetap ada,  

tertanam di antara detik yang tak bisa kita hentikan,  

terukir dalam sunyi yang tak pernah pudar.


Pada gelap ke berapa,  

kita merindukan sesuatu yang tidak pernah benar-benar hilang—  

sebuah janji yang tinggal di antara dua dunia,  

di mana cinta dan kehilangan bertemu,  

dan kita belajar menerima kenyataan  

bahwa kadang, setengah hati yang tidak ingin pergi  

justru yang paling setia menunggu.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer

Arsip Blog