Powered By Blogger
/

Selamat datang di blog ini, di mana setiap kata memiliki cerita. Setiap tulisan adalah sebuah perjalanan, mengungkapkan kisah-kisah yang terkadang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari. Di sini, kami berbagi refleksi, inspirasi, dan pemikiran yang mengajak pembaca untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Setiap kata yang tertulis memiliki makna, dan setiap cerita yang diceritakan memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan menggugah hati.

Minggu, 09 Maret 2025

Kisah Yang Tetap Ada

Kisah Yang Tetap Ada

Malam turun dengan sunyinya yang paling dalam. Angin berbisik pelan di celah jendela, seakan ingin mendengar percakapan kecil di dalam kamar. Cahaya lampu temaram membentuk bayangan lembut di dinding, sementara dua pasang mata mungil menatapku penuh tanya.

Mereka baru saja beranjak dari dunia mimpi, tetapi ada sesuatu di benak mereka yang belum terjawab. Aku bisa melihatnya dari tatapan polos yang mengundang cerita.

"Ayah, apa itu cinta?"

Pertanyaan itu jatuh ke dalam malam, bergema di dadaku seperti nyanyian yang tak pernah usai. Aku menarik napas perlahan, membiarkan kenangan berkelana sejenak sebelum akhirnya kujawab.

Dan seperti itulah, kisah tentangmu dimulai sekali lagi.





Di suatu malam, ketika langit menumpahkan sunyi,

dan mereka mendekat dengan mata penuh ingin tahu,

aku akan tersenyum dan mulai bercerita.


"Ayah, apa itu cinta?" tanya mereka dengan polosnya.


Aku akan menatap mereka lembut,

lalu membuka lembaran kenangan di dalam kepalaku,

lembaran di mana namamu masih tertulis rapi,

tak lekang meski waktu telah lama berjalan.


Aku akan berkata,

Cinta adalah seseorang yang pernah hadir dalam hidupmu,

bukan sekadar singgah, tetapi menetap di ingatan,

meski akhirnya ia harus pergi.


Cinta adalah saat kamu menyebut namanya dalam doa,

bahkan ketika bibirmu sudah lama tak lagi menyapanya.

Cinta adalah kehangatan yang pernah mengisi ruang hatimu,

dan meski kini hanya bayangan,

kau tetap bersyukur karena pernah merasakannya.


"Cinta itu seperti apa, Ayah?" tanya mereka lagi.


Aku akan tersenyum kecil,

mengingat caramu tersenyum di antara rintik hujan,

mengingat tatapan matamu yang berbicara lebih banyak dari kata-kata.


"Cinta adalah ketika kamu rela melepas,

bukan karena kamu tak ingin bertahan,

tetapi karena kamu ingin dia bahagia,

meski tanpa kamu."


Aku akan menceritakanmu sebagai kisah yang tak selesai,

seperti langit yang tetap biru meski hujan sering turun,

seperti senja yang selalu pulang,

meski setiap malam ia harus lenyap dalam kegelapan.


Anak-anakku mungkin akan bertanya,

"Apakah cinta selalu berakhir bahagia?"


Aku akan menghela napas,

mengusap kepala mereka, lalu berkata,

"Cinta tidak selalu tentang memiliki.

Kadang cinta hanya tentang mengenang,

tanpa harus menggenggam."


Mereka akan menatapku dengan mata penuh tanya,

dan aku akan mengalihkan pandangan ke luar jendela,

ke arah langit yang pernah kita pandangi bersama,

ke arah malam yang masih menyimpan jejak langkah kita.


Lalu, dengan suara nyaris berbisik, aku akan berkata,

"Kamu tahu kamu itu siapa?

Kamu adalah seseorang yang pernah membuat ayah mengerti,

bahwa cinta bukan soal bersama selamanya,

tetapi tentang bagaimana seseorang tetap hidup,

di dalam hati, selamanya."



Baca Juga : Rahim Puisi

Tidak ada komentar:

Postingan Populer

Arsip Blog