Kisah Yang Tetap Ada
Di suatu malam, ketika langit menumpahkan sunyi,
dan mereka mendekat dengan mata penuh ingin tahu,
aku akan tersenyum dan mulai bercerita.
"Ayah, apa itu cinta?" tanya mereka dengan polosnya.
Aku akan menatap mereka lembut,
lalu membuka lembaran kenangan di dalam kepalaku,
lembaran di mana namamu masih tertulis rapi,
tak lekang meski waktu telah lama berjalan.
Aku akan berkata,
Cinta adalah seseorang yang pernah hadir dalam hidupmu,
bukan sekadar singgah, tetapi menetap di ingatan,
meski akhirnya ia harus pergi.
Cinta adalah saat kamu menyebut namanya dalam doa,
bahkan ketika bibirmu sudah lama tak lagi menyapanya.
Cinta adalah kehangatan yang pernah mengisi ruang hatimu,
dan meski kini hanya bayangan,
kau tetap bersyukur karena pernah merasakannya.
"Cinta itu seperti apa, Ayah?" tanya mereka lagi.
Aku akan tersenyum kecil,
mengingat caramu tersenyum di antara rintik hujan,
mengingat tatapan matamu yang berbicara lebih banyak dari kata-kata.
"Cinta adalah ketika kamu rela melepas,
bukan karena kamu tak ingin bertahan,
tetapi karena kamu ingin dia bahagia,
meski tanpa kamu."
Aku akan menceritakanmu sebagai kisah yang tak selesai,
seperti langit yang tetap biru meski hujan sering turun,
seperti senja yang selalu pulang,
meski setiap malam ia harus lenyap dalam kegelapan.
Anak-anakku mungkin akan bertanya,
"Apakah cinta selalu berakhir bahagia?"
Aku akan menghela napas,
mengusap kepala mereka, lalu berkata,
"Cinta tidak selalu tentang memiliki.
Kadang cinta hanya tentang mengenang,
tanpa harus menggenggam."
Mereka akan menatapku dengan mata penuh tanya,
dan aku akan mengalihkan pandangan ke luar jendela,
ke arah langit yang pernah kita pandangi bersama,
ke arah malam yang masih menyimpan jejak langkah kita.
Lalu, dengan suara nyaris berbisik, aku akan berkata,
"Kamu tahu kamu itu siapa?
Kamu adalah seseorang yang pernah membuat ayah mengerti,
bahwa cinta bukan soal bersama selamanya,
tetapi tentang bagaimana seseorang tetap hidup,
di dalam hati, selamanya."
Baca Juga : Rahim Puisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar