Di Tengah Kehampaan
Aku berusaha menggenggam waktu yang terus berlari,
Namun jariku hanya memeluk angin.
Seperti memegang sesuatu yang tidak bisa dilihat,
Namun terasa begitu berat, menekan dada.
Di setiap detik yang berlalu, aku merasa terhimpit,
Waktu itu mencibir, berlalu begitu saja,
Seolah tak peduli pada siapa yang berusaha mengejarnya.
Aku mencoba merentangkan tangan,
Namun hanya ada udara yang kosong,
Dan aku tak tahu lagi apa yang aku kejar.
Aku menanam harapan,
Namun akarnya tidak menembus tanah.
Aku pikir, aku sudah menemukan tempat untuk tumbuh,
Tapi bumi ini keras, tak memberi ruang.
Harapanku pun mati perlahan,
Tertutup oleh batu-batu keraguan.
Setiap benih yang ku tanam terasa sia-sia,
Seperti air yang mengalir pergi tanpa meninggalkan bekas.
Aku ingin percaya pada apa yang kumiliki,
Namun tanah yang kutanam hanya mengering,
Menjadikan harapan itu kosong dan rapuh.
Aku ingin menetap di tempat yang kukenal,
Namun seperti daun yang jatuh tanpa arah,
Aku terbawa angin, tak tahu ke mana.
Ada rumah yang kuimpikan, ada tempat yang kuinginkan,
Tapi semuanya terasa jauh,
Seperti bayangan yang semakin menjauh saat ku dekati.
Aku mencari tempat di dunia ini,
Namun aku merasa hanya seorang pelancong,
Yang tak tahu di mana ia akan berhenti.
Aku jatuh, berputar dalam kesepian,
Seperti daun yang terombang-ambing,
Dihembuskan angin tak menentu.
Setiap langkah terasa hampa,
Setiap usaha sia-sia.
Aku berjalan dalam kegelapan,
Mencari cahaya yang tak pernah datang.
Apa yang aku kejar, hanya bayangan belaka,
Semakin aku dekati, semakin ia menjauh,
Seperti mimpi yang sulit digenggam.
Dan aku terus mengejarnya,
Tanpa tahu apa yang akan terjadi,
Mencari sesuatu yang seolah tak pernah ada,
Namun aku terus melangkah,
Karena kadang, kehilangan adalah perjalanan yang harus dijalani,
Tanpa ada jaminan apa yang akan ditemukan di ujung sana.
2 komentar:
Penuh teka teki dan makna
Pengen request bang ðŸ˜
Posting Komentar